Selasa, 30 Desember 2014

Ummati, ummati (Refleksi cinta Rasul)

Di salah satu hari jumat bulan rabiul awal 1435 H  ini, derai air mata sempat singgah pada diri saya. Hal tersebut, bukan karena saya bersedih akibat kematian salah satu keluarga, bukan!. Tetapi, karena saya terharu mendengar kisah kekasih kita dan nabi kita Muhammad SAW, yang disampaikan oleh khotib,   yang mana dengan kisah itu dapat mengharu-biru perasaan saya. Kita ketahui, bahwa sejarah Nabi Muhammad SAW telah banyak ditulis oleh beberapa penulis dengan berbagai macam versinya. Namun, tulisan-tulisan tersebut tetap saja memukau untuk dibaca, ditelaah dan kemudian diteladani perilakunya. Mungkin, kalau kita membaca sejarah/cerita tentang topik lain, dengan sekali baca sudah ada yang dilanda kejemuan, namun membaca sejarah beliau beberpa kali, rasa jemu itu tidak  muncul. Ini pengalaman yang saya alami, bahwa  telah beberapa kali saya selesai membaca sejarah beliau dalam buku yang ditulis oleh Muhammad Husain Haikal, namun setelah jeda beberapa waktu, saya ingin membaca kembali.
Kemudian, terkait peringatan maulid nabi saat ini, manurut saya, selain sifat-sifat yang lain salah satu sifat  yang seharusnya perlu kita teladani dari beliau adalah tentang “kebersihan”. Beliau adalah seorang yang sangat peduli terhadap kebersihan dan keindahan. Oleh karenanya beliau selalu tampak bersih, rapih dan  manawan, meskipun beliau juga beraktivitas layaknya seperti orang lain. Hari-hari ini,  diantara kita ada yang merasakan salah satu dampak  ketidak disiplinan kita terhadap kebersihan, yaitu banjir tahunan karena saluran tersumbat sampah yang dibuang  secara sembarangan. Rasanya, kita malu apabila tidak bisa menjaga kebersihan dan keindahan tersebut. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan (HR. Abdullah Bin Mas’ud). Budaya bersih (saat ini, dimulai dari diri kita) harus dimulai, meskipun mungkin kita belum begitu terbiasa. Namun ke depan, dalam rangka menumbuh suburkan disiplin bersih, kiranya kita sepakat, bahwa proses itu perlu dimulai dari anak-anak yang mana di sekolah diajari kebersihan oleh gurunya, di rumah dicontohi oleh orang tua, dan di lingkungan di sediakan fasilitasnya untuk tempat membuang sampah. Kalau hal ini terus dilkukan, insaallah suatu saat kita akan mempunyai generasi yang disiplin menjaga kebersihan karena di memory otaknya tertanam erat tentang pentingnya kebersihan.
Ummati, ummati
                Perjalanan beliau untuk berdakwah menyebarkan agama islam, tidak pernah terhenti meskipun hanya sedetik. Maka, pada suatu saat sampailah beliau harus berdakwah ke Taif. Hal itu dilakukan, dengan satu harapan barangkali sambutan masyarakat Taif tidak seperti di Mekah yaitu selalu memusuhi dan menghalangi dakwah beliau. Namun apa yang terjadi, ternyata harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Dan malahan, kedatangan beliau untuk berdakwah,  oleh masyarakat Taif disambut dengan cacian, hinaan dan kebencian luar biasa. Bahkan karena sangat bencinya, ada beberapa penduduk yang tega melempari batu dan mengenahi gigi beliau yang menyebabkan giginya rontok. Melihat kondisi yang demikian, akhirnya beliau berkeinginan kembali ke Mekah, namun hal itu sempat salah arah sehingga ke jalan jurusan Riyad. Kemudian dikala kondisi seperti itu, Allah mengutus malaikat Jibril untuk menolongnya. Maka datanglah malaikat Jibril dan mengatakan: “Ya Muhammad, Allah telah mengetahui apa yang terjadi pada diri Engkau, oleh karena itu Allah mengutusku untuk menolong Engkau”. Kata malaikat Jibril, “Ya Muhammad katakan kepadaku, apa yang Engkau inginkan terhadap penduduk Taif ?, apakah Engkau menginginkan  gunung uhud aku timpukkan kepada mereka?, atau kalau tidak, apakah Engkau menginginkan buminya aku balik, agar mereka mati semuanya?”. Mendapat pertanyaan dan tawaran yang demikian, apa jawaban dari lisan beliau yang mulai itu?. Beliau menjawab “wahai Jibril, janganlah kau lakukan itu. Mereka melakukan penghinaan kepadaku, karena tidak tahu siapa sebenarnya aku. Biarlah mereka berbuat demikian, siapa tahu nanti anak kuturunannya ada yang mendapat hidayah Allah & mengikuti agamaku”. Subhanallah..inilah pribadi kekasih kita Muhammad SAW.

Pembaca yang dirahmati Allah, bahwa disaat-saat akhir wafatnya beliau, maka malaikat Jibril  menyampaikan kabar tentang kemulyaan yang diberikan Allah kepada beliau. Jibril mengatakan, “Bahwa semua pintu-pintu telah terbuka, dan para malaikat sudah berbaris menanti kerhadiran Ruh-mu di langit. Pintu-pintu surga telah terbuka, dan bidadari-bodadari sudah bersolek menanti Ruh-mu. Sabda rasulullah : “Segala puji bagi Allah, wahai Jibril, berilah aku kabar gembira mengenahi umatku besuk di hari kiamat”. Jibril menjawab: “Bahwa Allah SWT telah berfirman: Sesungguhnya sudah AKU larang semua nabi masuk ke surga sebelum engkau memasuki lebih dulu. Dan AKU larang semua umat sebelum umatmu masuk lebih dulu” (Hadist Qudsi). Sabda Rasulullah: “Sekarang sudah puas hatiku dan hilang pula kesusahanku”. Beliau bersabda: “Wahai malaikat maut, mendekatlah kepadaku”. Kemudian malaikat maut mendekati Rasulullah SAW dan mulai mencabut Ruh beliau. Kata Ali ra: “Sesungguhnya Rasulullah SAW manakala menjelang ajalnya, kedua bibirnya bergera-gerak dua kali, kemudian saya mendekatkan telinga dan mendengarkan beliau mengucapkan perlahan-lahan ‘Ummati..ummati’. Kemudian hilanglah Ruh beliau pada hari senin, rabiul awal. Semoga kita bisa membalas cinta beliau kepada kita, yaitu dengan cara mengikuti sunnah-sunnahnya. (Abu Ilham Al Ayyubi). Dari Berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar