Di salah satu hari jumat bulan rabiul awal 1435
H ini, derai air mata sempat
singgah pada diri saya. Hal tersebut, bukan karena saya bersedih akibat kematian salah satu
keluarga, bukan!. Tetapi, karena saya terharu mendengar kisah
kekasih kita dan nabi kita Muhammad SAW, yang disampaikan oleh khotib, yang
mana dengan kisah itu dapat mengharu-biru perasaan saya. Kita ketahui,
bahwa sejarah Nabi Muhammad SAW telah banyak ditulis oleh beberapa penulis dengan
berbagai macam versinya. Namun,
tulisan-tulisan tersebut tetap saja memukau untuk dibaca, ditelaah dan kemudian
diteladani perilakunya. Mungkin, kalau kita membaca sejarah/cerita tentang
topik lain, dengan sekali baca sudah ada yang dilanda kejemuan, namun membaca
sejarah beliau beberpa kali, rasa jemu itu tidak muncul. Ini pengalaman yang saya alami, bahwa telah beberapa kali saya selesai membaca
sejarah beliau dalam buku yang ditulis oleh Muhammad Husain Haikal, namun
setelah jeda beberapa waktu, saya ingin membaca kembali.
Kemudian, terkait peringatan maulid nabi saat ini,
manurut saya, selain sifat-sifat
yang lain salah satu sifat yang seharusnya perlu kita teladani dari
beliau adalah tentang “kebersihan”.
Beliau adalah seorang yang sangat peduli terhadap kebersihan dan keindahan.
Oleh karenanya beliau selalu tampak bersih, rapih dan manawan, meskipun beliau juga beraktivitas
layaknya seperti orang lain. Hari-hari ini, diantara kita ada yang merasakan salah satu
dampak ketidak disiplinan kita terhadap
kebersihan, yaitu banjir tahunan karena saluran tersumbat sampah yang dibuang secara sembarangan. Rasanya, kita malu apabila
tidak bisa menjaga kebersihan dan keindahan tersebut. Nabi Muhammad SAW
bersabda: “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan (HR. Abdullah
Bin Mas’ud). Budaya bersih (saat ini, dimulai dari diri kita) harus dimulai,
meskipun mungkin kita belum begitu terbiasa. Namun ke depan, dalam rangka
menumbuh suburkan disiplin bersih, kiranya kita sepakat, bahwa proses itu perlu
dimulai dari anak-anak yang mana di sekolah diajari kebersihan oleh gurunya, di
rumah dicontohi oleh orang tua, dan di lingkungan di sediakan fasilitasnya untuk
tempat membuang sampah. Kalau hal ini terus dilkukan, insaallah suatu saat kita
akan mempunyai generasi yang disiplin menjaga kebersihan karena di memory
otaknya tertanam erat tentang pentingnya kebersihan.
Ummati, ummati
Perjalanan
beliau untuk berdakwah menyebarkan agama islam, tidak pernah terhenti meskipun
hanya sedetik. Maka, pada suatu saat sampailah beliau harus berdakwah ke Taif.
Hal itu dilakukan, dengan satu harapan barangkali sambutan masyarakat Taif
tidak seperti di Mekah yaitu selalu memusuhi dan menghalangi dakwah beliau.
Namun apa yang terjadi, ternyata harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Dan
malahan, kedatangan beliau untuk berdakwah, oleh masyarakat Taif disambut dengan cacian, hinaan
dan kebencian luar biasa. Bahkan karena sangat bencinya, ada beberapa penduduk
yang tega melempari batu dan mengenahi gigi beliau yang menyebabkan giginya
rontok. Melihat kondisi yang demikian, akhirnya beliau berkeinginan kembali ke
Mekah, namun hal itu sempat salah arah sehingga ke jalan jurusan Riyad. Kemudian
dikala kondisi seperti itu, Allah mengutus malaikat Jibril untuk menolongnya.
Maka datanglah malaikat Jibril dan mengatakan: “Ya Muhammad, Allah telah
mengetahui apa yang terjadi pada diri Engkau, oleh karena itu Allah mengutusku
untuk menolong Engkau”. Kata malaikat Jibril, “Ya Muhammad katakan kepadaku, apa
yang Engkau inginkan terhadap penduduk Taif ?, apakah Engkau menginginkan gunung uhud aku timpukkan kepada mereka?, atau
kalau tidak, apakah Engkau menginginkan buminya aku balik, agar mereka mati
semuanya?”. Mendapat pertanyaan dan tawaran yang demikian, apa jawaban dari
lisan beliau yang mulai itu?. Beliau menjawab “wahai Jibril, janganlah kau
lakukan itu. Mereka melakukan penghinaan kepadaku, karena tidak tahu siapa
sebenarnya aku. Biarlah mereka berbuat demikian, siapa tahu nanti anak
kuturunannya ada yang mendapat hidayah Allah & mengikuti agamaku”.
Subhanallah..inilah pribadi kekasih kita Muhammad SAW.
Pembaca yang dirahmati Allah, bahwa disaat-saat
akhir wafatnya beliau, maka malaikat Jibril
menyampaikan kabar tentang kemulyaan yang diberikan Allah kepada beliau.
Jibril mengatakan, “Bahwa semua pintu-pintu telah terbuka, dan para malaikat
sudah berbaris menanti kerhadiran Ruh-mu di langit. Pintu-pintu surga telah
terbuka, dan bidadari-bodadari sudah bersolek menanti Ruh-mu. Sabda rasulullah
: “Segala
puji bagi Allah, wahai Jibril, berilah aku kabar gembira mengenahi umatku besuk
di hari kiamat”. Jibril menjawab: “Bahwa Allah SWT telah berfirman: Sesungguhnya
sudah AKU larang semua nabi masuk ke surga sebelum engkau memasuki lebih dulu.
Dan AKU larang semua umat sebelum umatmu masuk lebih dulu” (Hadist Qudsi).
Sabda Rasulullah: “Sekarang sudah puas hatiku dan hilang pula kesusahanku”.
Beliau bersabda: “Wahai malaikat maut, mendekatlah kepadaku”. Kemudian malaikat
maut mendekati Rasulullah SAW dan mulai mencabut Ruh beliau. Kata Ali ra: “Sesungguhnya
Rasulullah SAW manakala menjelang ajalnya, kedua bibirnya bergera-gerak dua
kali, kemudian saya mendekatkan telinga dan mendengarkan beliau mengucapkan
perlahan-lahan ‘Ummati..ummati’. Kemudian hilanglah Ruh beliau pada hari senin,
rabiul awal. Semoga kita bisa membalas cinta beliau kepada kita, yaitu dengan cara
mengikuti sunnah-sunnahnya. (Abu Ilham Al Ayyubi). Dari Berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar